Kriteria Child-Pugh untuk Prognosis Sirosis Hati
Ditulis tanggal 13. Jan, 2010 oleh dr. M. Adi Firmansyah, SpPD dalam 1. Kedokteran Kesehatan, 1. Kesehatan Dewasa, Health
Number of View: 50786Mungkin sebagian dari Anda pernah mendengar istilah penyakit sirosis hati. Awam menyebutnya pengerasan hati atau kadang juga disebut pengecilan hati. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan sirosis hati itu?
Sirosis hati sejatinya adalah penyakit hati menahun yang ditandai dengan adanya nekrosis (kerusakan pada tingkat sel) dan adanya pembentukan jaringan ikat (parut) disertai nodul.

Perbedaan hati normal dengan sirosis
Umumnya pasien sirosis hati datang ke dokter dalam keadaan sudah timbul komplikasi. Misalnya adanya keluhan adanya buang air besar berwarna kehitaman (dikenal sebagai melena) atau muntah darah kehitaman (disebut sebagai hematemesis), kuning yang mencolok (dikenal dengan istilah medis sebagai ikterus), perubahan pada warna air seni, membengkaknya perut karena terisi cairan (disebut sebagai asites), dan kadang pembesaran pada kedua kaki (disebut sebagai edema tungkai). Kadang pula, pasien dibawa dalam keadaan tidak sadarkan diri akibat komplikasi ensefalopati hepatikum.
Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik dan biasanya akan ditemui adanya stigmata (tanda khas) sirosis seperti: palmar eritema, spider nevi, jari Dupuytrens, vena kolateral pada dinding perut (venektasi), ikterus, edema pretibial, asites, dan splenomegali.
Pemeriksaan laboratorium yang dianjurkan dokter untuk diperiksa adalah fungsi hati seperti SGOT, SGPT, fosfatase alkali, bilirubin, kolinesterae, albumin, dan fungsi sistem hemostasis seperti PT, dan APTT. Kadang fibrinogen dan D-dimer juga akan diperiksa. Biasanya akan didapatkan perubahan rasio albumin dan globulin (dimana nilai normalnya adalah lebih atau sama dengan 1).
Selain pemeriksaan laboratorium, dokter umumnya juga akan melakukan pemeriksaan Ultrasonografi (USG) abdomen (perut) atau hati, biopsi hati, endoskopi saluran cerna bagian atas dan analisis cairan asites.
Untuk memperkirakan prognosis, yakni dalam hal tingkat kematian / mortalitas dari penderita SH dan berapa lama harapan hidupnya, kita menggunakan suatu kriteria Child-Pugh. Kadang, kriteria ini disebut juga dengan Child-Turcotte-Pugh.
Kriteria ini mengandung beberapa komponen untuk menilai berat tidaknya komplikasi dari suatu sirosis. Komponen yang dinilai antara lain berapa besar nilai bilirubin totalnya, nilai albumin, nilai INR, ada atau tidaknaya asites dan seberapa terkendali asites tersebut serta apakah pasien telah mengalami keluhan perubahan status mental atau ensefalopati hepatikum.
Skor Child-Pugh dapat dilihat dalam tabel berikut.
Komponen | 1 | 2 | 3 | Satuan Unit |
Bilirubin total | <34 (<2) | 34-50 (2-3) | >50 (>3) | μmol/l (mg/dl) |
Serum albumin | >35 | 28-35 | <28 | g/l |
INR | <1.7 | 1.71-2.20 | > 2.20 | – |
Asites | Tidak ada | Dapat dikontrol | Tidak dapat dikontrol | – |
Ensefalopati hepatikum | Tidak ada | Derajat I-II (atau akibat supresi medikasi) | Derajat III – IV (refrakter) | – |
Dengan menggunakan kalkulator online, kini skor Child-Pugh dapat lebih mudah dihitung. Berikut adalah tool praktis untuk menghitung skor Child-Pugh untuk sirosis hepatis.
Silahkan klik di:SINI
Referensi:
- Child CG, Turcotte JG. Surgery and portal hypertension. In: The liver and portal hypertension. Edited by CG Child. Philadelphia: Saunders 1964:50-64.
- Pugh RN, Murray-Lyon IM, Dawson JL, Pietroni MC, Williams R (1973). Transection of the oesophagus for bleeding oesophageal varices. The British journal of surgery 60 (8).
One Comment
arman
15. Jan, 2010
terima kasih infonya ya dok. sangat berguna sekali!
Leave a reply
You must be logged in to post a comment.